Posts

Showing posts from August, 2018

DELIVERANCE to FREEDOM

Image
❤️💡 My Simple Thought, 18 Aug 2018 DELIVERANCE to FREEDOM PEMBEBASAN kepada KEMERDEKAAN Happy 73th Independence Day, Indonesia! Saya sedang membaca buku bagus yang ditulis oleh Christine Caine “UNASHAMED” dan banyak “aha!” serta kutipan inspiratif.  Christine punya sebuah lembaga bernama A21, tagline nya adalah “Slavery Ends Here”-Together, we are eradicating human trafficking through awareness, intervension, and aftercare. OUR LEGACY IS FREEDOM. Mereka menolong korban perdagangan manusia—yang kebanyakan perempuan di bawah umur—untuk dijadikan “budak”/komoditi seks.  Berdasarkan pengalamannya, inilah faktanya. Situasi yang dihadapi adalah tentang PERBUDAKAN (SLAVERY), korbannya disebut sebagai BUDAK (SLAVE). Hal. 112; ada perbedaan besar antara 2 hal ini: 1. Taking the slave out of slavery is a RESCUE MISSION. Merebut budak dari perbudakan adalah misi penyelamatan.  2. Taking the slavery out of the slave is a PREPARATION PROCESS. Memulihkan (men

Be OPEN MIND PARENTS

❤️💡 My Simple Thought, 12 Aug 2018 Be OPEN MIND PARENTS Dua hari lalu saya sharing di kelas bertopik Change & Innovation, dan saya menekankan pentingnya memiliki kualitas ADAPTIF dan OPEN MIND. Lalu di komunitas rohani sedang dibahas tentang tema FAMILY. Tidak bermaksud menggurui, hanya sharing apa yang saya peroleh sebagai orang tua yang juga menerapkan praktik open mind terhadap anak; puteri saya 19 tahun.  Yaaa, sebagai dewasa muda (soalnya sudah tidak mau disebut remaja), pasti banyak aspek galau dan labil, namun saya mempercayai bahwa sebagai anak, dia mampu melihat kita dari dekat bahkan keluh kesah yang tak terkatakan sering bisa dirasakan. Plus saya sadar, saya pun punya BLINDSPOT yang butuh orang lain memberitahu.  Kemarin sore menjadi momen sangat berharga, saat saya hanya memakai TELINGA dan membuang IMAGE dan MYTH “orang tua selalu benar.” Bulan lalu Joanna memberi masukan tajam (dan pasti terpercaya, saya tidak mengingkarinya). Dia jelas-jelas kata

FILTER

Image
❤️💡 My Simple Thought, 8 Aug 2018 FILTER Sekarang ini sumber belajar bisa didapat dari mana saja dan kapan saja. Apakah social media jelek? Film jelek? Sumber belajar bisa dari sana, lho! Bahkan status pendek seseorang di facebook pun bisa menjadi sumber inspirasi. Masalahnya adalah FILTER di PIKIRAN kita.  Contohnya ada status “Komunitas yang positif itu penting!” Filter yang dipakai orang bisa berbeda-beda. Mari kita cek.  “Yeayyyy!!! Aku bersyukur berada di komunitas yang positif!” Efeknya... muncul rasa syukur, tapi syukur yang overdosis kadang cenderung merendahkan orang lain, menurut pengamatan saya. “Hmmm... gimana ya, supaya komunitasku jadi positif?” Efeknya ... mendorong aksi mencari cara, ada power dan inisiatif. “Karena penting... sepertinya aku perlu pilih komunitas yang lebih positif.” Efeknya... melakukan evaluasi dan bersabar untuk mencarinya, karena penting maka butuh waktu untuk memperoleh yang baik. “Itu tuhhh komunitas A jelek, B negatif, C a

SAAT BENCANA ALAM DATANG

Image
❤️💡 My Simple Thought, 7 Aug 2018 SAAT BENCANA ALAM DATANG Indonesia kembali diguncang gempa, bencana alam ini terjadi di Lombok hingga Bali.  Apa yang ada sesaat menjelang, saat, dan pasca terjadi bencana alam? Ada berita dari pihak/instansi berwenang tentang peringatan penting bencana Ada laporan (reportase) langsung dari lapangan Ada update terus menerus kondisi lokasi baik kerusakan dan korban Ada informasi tentang bala bantuan baik materi, peralatan, maupun SDM Ada ajakan untuk menyalurkan donasi  Ada iklan layanan berupa tips menghadapi bencana terkait Ada perbandingan dengan bencana sejenis di masa lalu Ada sorotan atas manajemen krisis dari layanan yang terkena dampak Ada update status sosial media tentang rasa simpati … Ada apa lagi di “…”?  Berita (termasuk foto) hoax yang bertujuan menambah ketakutan/kecemasan Dipelintirkan ke issue-issue politik … Era super cepat dan mega volume informasi memang menjadikan banyak orang kewalahan, ba

TUHAN ITU BAIK

Image
❤️💡 My Simple Thought, 4 Aug 2018 TUHAN ITU BAIK Saya tidak sabar untuk menulis setelah pagi ini ada sebuah ayat yang seakan huruf-hurufnya meloncat keluar di depan mata dan menohok hati. Kalimatnya sudah tidak asing karena sangat sering dibaca atau didengar, namun saya mendapat dorongan untuk mencermatinya lagi. “Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Semua yang mempercayai bahwa ada kuasa yang Maha Besar—pencipta langit bumi dan seisinya—yang melekat pada “sosok” TUHAN. Dan apakah pengenalan kita akan Tuhan kita adalah Tuhan Maha BESAR yang Maha BAIK? Bagi saya…? YA!!! Bagaimana mengukur KEBAIKAN TUHAN?  Apakah jika kita kaya raya? ukurannya apa dan siapa yang membuat?  Apakah jika kita sehat walafiat? ukurannya apa dan standar yang mana?  Apakah jika kita punya banyak teman? Betulkah…?  Apakah jika ana

MINE - PUNYA SAYA

Image
❤️💡 My Simple Thought,  25 July 2018 MINE - PUNYA SAYA “To keep YOUR train clean please bring your rubbish with you...” Adalah running text yang tertulis di kereta Public Transportation of Victoria (PTV) Melbourne.   Mereka tidak pilih kata “this/the/government’s...” tetapi “your/Anda”, sehingga penumpang akan membacanya sebagai “MY/PUNYA SAYA” Nyatanya moda transportasi— tram, bus, train—mereka memang bersih. Tempat sampah tersedia di banyak tempat dengan klasifikasinya “waste” atau “recycle”.  Anjuran tadi jika dibaca orang NORMAL memang pasti dipahami sebagai “Heiii, ini keretaku dan aku senang jika keretaku bersih tidak kumuh sehingga aku bisa memakainya dengan nyaman untuk mengantar aku ke tempat tujuan. Dan jika kereta ini awet maka pemerintah bis gunakan dana untuk area lain.”  Betapa simpelnya, bukan?  Dan orang-orang normal tadi akan melakukan tindakan baik tadi terus-menerus sehingga  embody dan menjadi karakter dan budaya. Kontrol sosial akan

Aha! dari Jari Terluka

❤️💡 My Simple Thought,  17 July 2018 💡 Aha! dari Jari Terluka “Dasar penulis!!! Gagal bikin misua goreng aja jadi tulisan!”, itu komentar seorang teman dekat kala saya menuliskan pengalaman kegagalan di dapur. Eiitts, walau begitu percobaan gagal misua masuk di buku yang saya tulis dan diterbitkan Gramedia, lhoo... sudah punya bukunya? 😵😍🤩 Kali ini tentang jari telunjuk kiri yang memberi banyak 💡 Aha!.  3 Juni jam 2 pagi teriris cutter dengan status skin loss (tidak bisa dijahit), 7 jam kemudian ke UGD dan dibersihkan lalu dibebat.  Inilah 💡 Aha! nya Bius lokal membuat mati rasa sehingga tanpa kejelian dokter maka tidak dapat diperkirakan kekencangan bebatnya-saya khan, ngga bisa ngerasain kencang longgarnya. Faktanya setelah itu saya merasakan plesteran verban yang super duper kencang. Gatal di sekitar dan 2 ruas di bawah luka menggelembung berisi air plus infeksi. 💡 Aha!: jangan mati rasa, perasaan juga penting, maksa?? 🙈🤣 Luka kecil bisa meluas saa

SIKAP ATAS UANG

Image
❤️💡 My Simple Thought,  14 July 2018 Topik bincang kecil saya dan puteriku, 19 tahun di kereta dari Central station ke Domestic airport cukup menyentil dan kok membuat saya jadi memikirkannya hingga detik ini.  Saya duduk di pojokan foodcourt, cukup tersembunyi walau saya masih bisa melihat sekitar sehingga nyaman untuk menulis dan Joanna sibuk membaca buku. Topiknya tentang UANG ...ouuuwww. Setelah ngobrol tentang gereja, saya sempat lempar pertanyaan “Do you give back the tithe?” Tithe adalah persepuluhan, Kami, umat Kristen ada sabda tentang membawa kembali satu per sepuluh atau 10% dari berkat materi yang diterima. “Yes... bahkan I pernah give a lot of my money (AUD 500) when I felt the conviction to give. I just keep a certain amount in my bank account, itupun jika memang ada yang benar-benar butuh... I don’t know... Dan kalau aku memang pengen sesuatu atau ikut training yaa.. spend it.” Kalimat itu terlontar lancar dari mulutnya.  “I don’t attach to money!” Say