Posts

Showing posts from April, 2021

SEMILIR DAN SEPOI-SEPOI

Image
  “SEMILIR dan SEPOI-SEPOI” Oleh Giokni WTC Writer | Trainer | Coach Tsunami Covid-19 melanda India! Padahal beberapa bulan lalu Perdana Menteri India—Narendra Modi—menyatakan negaranya telah mengatasi virus di Forum Ekonomi Dunia. Sumber: Kompas.com. CNN Indonesia pada 26 April mengunggah juga tentang Covid-19 klaster perkantoran meningkat. Epidemiolog mengungkap bahwa salah satu penyebab adalah adanya euforia vaksinasi sehingga banyak yang abai protokol kesehatan di perkantoran. Dari dua berita di atas, saya menangkap adanya kesamaan, Terlena, lengah! Lantas saya teringat pada sebuah kisah tentang monyet. Adalah si angin yang sedang berlomba dengan target membuat jatuh monyet yang sedang menggelantung di pohon. Si Angin A mulai duluan, dengan segenap tenaga dia mengerahkan kekuatan meniupnya. Apakah monyet jatuh karena kencangnya tiupan angin? Monyet segera memeluk erat-erat batang pohon. “Wah.. saya tidak berhasil membuatnya terjatuh. Sekarang giliranmu, bro.” Si B mengambil giliran

SIBUK HINGGA MERASA KEWALAHAN?

Image
  “SIBUK HINGGA MERASA KEWALAHAN?” Oleh Giokni WTC Writer | Trainer | Coach Siang ini di WA Group BFF (Best Friend Forever), seorang sahabat menanyakan, “Giokni, sudah lama gak posting. Sedang sibukkah?” Lalu seorang sahabat lain menimpali, “Iya, kemarin aku juga merasakan hal yang sama, Giokni lagi sibuk kayaknya di Bali.” Sontak saya kaget membaca pertanyaan itu. Seperti ada air es disiramkan ke atas kepala. Menyegarkan sekaligus mengagetkan dan menyadarkan bahwa memang dalam  dua bulan terakhir ini seperti kewalahan dengan berbagai kegiatan. Ada banyak sekali ide tulisan pun akhirnya terparkir di Note iPhone sebagai gagasan pendek saja.  Malam ini, di tengah saya melanjutkan beberapa pekerjaan, saya berjanji untuk meluangkan waktu dan mengalokasikan energi untuk membuat tulisan singkat ini. Barangkali teman-teman juga sedang mengalami hal yang sama, yaitu kewalahan. Kewalahan karena merasa apa yang dikerjakan banyak bin besar. Saya jadi teringat saya saya perlu memindahkan rak gantu

JUDGEMENT

Image
  “JUDGEMENT”  Oleh Giokni WTC Writer | Trainer | Coach Oleh kamus Oxford, kata judgement punya dua arti.  “the ability to make considered decisions or come to sensible conclusions.” Kemampuan untuk membuat keputusan atas pertimbangan tertentu atau sebuah kesimpulan yang didasarkan pada hikmat (kebijaksanaan). “a misfortune or calamity viewed as a divine punishment.” Sebuah bencana yang dianggap sebagai hukuman yang ditakdirkan. Terjemahan sederhananya adalah penghakiman. Judgemental atau menghakimi. Mari kita melihat penerapannya. Yang pertama, kita perlu membuat judgement saat perlu menentukan tugas mana yang hendak diprioritaskan. Keputusan dibuat berdasarkan beberapa pertimbangan, misalnya benefit yang hendak diperoleh jika suatu tugas didahulukan atau risiko yang akan terjadi jika tugas itu diabaikan atau ditunda. Contoh lain, saya membuat judgment untuk membawa deterjen untuk mencuci selama 9 hari training saya di Bali, untuk mengantisipasi kesulitan mencari laundry.  Arti yan

3 AHA! PASKAH

“3 Aha! PASKAH” Oleh Giokni WTC Writer | Trainer | Coach Garis tegak sepanjang 1 sentimeter berkedip-kedip di layar hitam iPadku. Biasanya aku suka mencatat saat mengikuti kotbah secara online. Ini sudah hampir setengah durasi kotbah tapi aku masih tak kunjung mencoretkan Apple pencilku ke layar.  Sejak menyanyikan lagu-lagu bersama tim pemuji di layar laptop, hati ini sudah digetarkan oleh lirik “… hidup jadi berarti s’bab Dia hidup…”. Peristiwa Yesus di taman Getsemani pada Kamis malam benar-benar terasa berat pergumulannya. Aku bisa membayangkan saat sesuatu yang sesungguhnya tidak disuka dan sudah dijadwalkan semakin mendekat jatuh temponya. Perut mulas, tangan berkeringat, eneg, ngga karuan rasanya. Dan yang sedang dihadapi Yesus adalah menanggung salah dan nista umat manusia tanpa terkecuali, termasuk bagi yang hendak mengkhianatinya. Pertarungan hebat antara gundah gulana manusia dan mulianya misi Allah. Hingga peluhNya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah—