Posts

Showing posts from December, 2020

GANTI KALENDER

Image
  GANTI KALENDER Oleh Giokni WTC Writer | Trainer | Coach “Ganti kalendernya,” terngiang kembali kalimat yang diucapkan oleh Mamaku kepada Papa. Mereka sudah menyiapkan kalender harian—yang disobek setiap hari—jelang tahun baru. Saat itu saya masih tinggal bersama mereka.  Sekarang, 1 Januari di tahun yang baru, 2021! Banyak orang beberapa hari kemarin mengungkapkan, “Semoga tahun 2020 segera berlalu, ya…” Tahun 2020 ada tamu tak diundang, datang, mengubah semua tatanan yang sudah nyaman.  Hmm.. pertanyaannya, tamunya pasti sudah pergi di tahun 2021?  Hmm… entahlah. Jadi, ada apa di balik peristiwa GANTI KALENDER? Hari ini di kala kalendernya masih utuh-tebal dibandingkan dengan hari kemarin saat kalendernya tinggal selembar?  Pertanyaan pagi inilah yang memantik saya untuk merenung membaca tentang konsep waktu, sistem penanggalan, dan bernostalgia dengan tindakan Mama Papa di hari pertama tahun baru.  Penanggalan membantu kita secara kolektif untuk punya tanda yang sama atas pertanyaa

SEPEDA DAN SELADA AIR

Image
  SEPEDA dan SELADA AIR Oleh Giokni WTC Writer | Trainer | Coach Seminggu satu atau dua kali saya jogging. Di tengah selasar jogging track yang bentuknya lingkaran, tak jarang saya melewati perempuan atau laki-laki petugas kebersihan dan kerapian taman. Ada yang menyerok genangan air sisa hujan semalam dan memasukkannya ke dalam lubang got. Ada yang dengan kedua tangannya memegang gunting besar memangkas daun-daun tanaman yang sudah mulai keluar dari pola bentuknya. Selain berjalan terengah-engah dengan masker menutup hidung-mulut-dagu, saya seringkali memperhatikan mereka atau bahkan serangga yang lewat di depan sepatu. Hasil tangkapan visual tak jarang berkata-kata di dalam pikiran. Itu yang membuat perjalanan hampir 5 km menjadi tak terasa lama. Selain makhluk hidup bergerak yang ikut meramaikan waktu jalan solo saya, terlihat juga beberapa sepeda mini milik mereka terparkir.  Kejadian kemarin pagi, setelah saya keluar dari jogging track, untuk kembali ke mobil, saya melewati trotoa

PEREMPUAN: UNIK, BERHARGA, BERDAYA

Image
PEREMPUAN: UNIK, BERHARGA, BERDAYA Oleh Giokni WTC Writer | Trainer | Coach Tulisan ini berangkat dari respek saya pada seorang perempuan keturunan Yunani yang lahir di Australia—Christine Caine (CC)! Dia banyak menulis buku, berbicara untuk menguatkan banyak orang dan terutama pelayanannya dalam ‘human trafficking’, taglinenya “Slavery Ends Here”, misinya adalah memberdayakan perempuan di manapun.  Dalam salah satu bukunya—UNASHAMED—diceritakan bagaimana mereka menolong korban perdagangan manusia—yang kebanyakan perempuan di bawah umur—untuk dijadikan “budak”/komoditi seks.  Berdasarkan pengalamannya, inilah faktanya. Situasi yang dihadapi adalah tentang PERBUDAKAN (SLAVERY), korbannya disebut sebagai BUDAK (SLAVE). Hal. 112; ada perbedaan besar antara 2 hal ini: 1. Taking the slave out of slavery is a RESCUE MISSION. Merebut budak dari perbudakan adalah misi penyelamatan.  2. Taking the slavery out of the slave is a PREPARATION PROCESS. Memulihkan (mental, pola pikir, sikap) perbudak

MULAN MENGAJAR

MULAN MENGAJAR Oleh Giokni WTC Writer | Trainer | Coach Kisah legenda Tiongkok yang dikenal dengan “The Ballad of Mulan’ difilmkan (lagi)! Berbiaya 200 juta US Dollar menghasilkan tayangan apik berbuah decak kagum. Sejatinya tayang di layar lebar Maret 2020, namun Covid 19 menjadikan tahun 2020 penuh dengan film-film tunda tayang.  Empat Desember kami sekeluarga mengagendakan untuk melampiaskan rasa kebelet nonton Mulan. Disney+ Hotstar mewujudkan keinginan banyak pecinta film bagus—Mulan salah satunya. Sebuah frame dari tulisan ini adalah tulisan ini bersifat persepsi personal dan bisa saja subyektif bagi orang lain. Izinkan saya berbagi pemaknaan yang mampir di area perenungan saya. Ini bukan resensi dari sudut pandang kritikus film. Diawali dengan kelincahan bocah perempuan yang mengejar seekor ayam hingga ke genteng. Heboh? Tentu saja! Orang sekompleks memandang disertai gelengan kepala, dengan mata samping sinis, dengan mulut menganga. Mungkin makna yang menyertai tanda-tanda fisi

MELIUKLAH, ITU TANDA TEGARMU

Image
  MELIUKLAH, ITU TANDA TEGARMU Oleh Giokni WTC Writer | Trainer | Coach Pukul sebelas aku menikmati kopi dan brunch bersama puteri semata wayangku di daerah Pajajaran. Sepanjang jalan kami menikmati awan yang luar biasa indah. Putih berkilau dan biru jernih dengan aneka bentuk kami intip dari balik kaca mobil yang kupacu di tol lingkar Bogor. Sebuah penghiburan visual dari pembuat maha karya ini.  Dalam itinerary sederhana kami tersebutlah kegiatan penting, yaitu memborong pete—the amazing green buttons—di kawasan BCA Learning Institute Sentul. Langsung ke penjual langgananku, dengan SOP (Standard Operating Procedure) yang sama yaitu memberikan masker untuk si Akang yang kemudian disertai celetukan dari bapak penjual di kanan kirinya, “Pakai masker dulu…” Ya, mereka masih bandel untuk tidak pakai masker. Puas hati dengan belanjaan yang tidak hanya pete tapi juga tomat, alpukat, talas, mangga, dan pisang tiga rupa—namanya kalap! 😬😬😬Sanitizer kusemprotkan ke semua belanjaan dan segera