Be OPEN MIND PARENTS
❤️💡My Simple Thought, 12 Aug 2018
Be OPEN MIND PARENTS
Dua hari lalu saya sharing di kelas bertopik Change & Innovation, dan saya menekankan pentingnya memiliki kualitas ADAPTIF dan OPEN MIND. Lalu di komunitas rohani sedang dibahas tentang tema FAMILY. Tidak bermaksud menggurui, hanya sharing apa yang saya peroleh sebagai orang tua yang juga menerapkan praktik open mind terhadap anak; puteri saya 19 tahun.
Yaaa, sebagai dewasa muda (soalnya sudah tidak mau disebut remaja), pasti banyak aspek galau dan labil, namun saya mempercayai bahwa sebagai anak, dia mampu melihat kita dari dekat bahkan keluh kesah yang tak terkatakan sering bisa dirasakan. Plus saya sadar, saya pun punya BLINDSPOT yang butuh orang lain memberitahu.
Kemarin sore menjadi momen sangat berharga, saat saya hanya memakai TELINGA dan membuang IMAGE dan MYTH “orang tua selalu benar.”
Bulan lalu Joanna memberi masukan tajam (dan pasti terpercaya, saya tidak mengingkarinya). Dia jelas-jelas katakan, “Mum, I will bring back to you your advice to me many years ago... bla bla blaa... I think you need to do what you believe and you encourage me to do.” Intinya dia pakai nasihat yang pernah saya berikan dan ditaatinya untuk menjadi nasihat yang sama untuk diri saya pada kondisi saat ini.
Slaaaaapppp... jleb
Saya merenung terdiam dan “Yes, true, Jo”
Jujur, itu seperti goncangan saat saya lagi tertidur di taxi dan tiba-tiba lewat polisi tidur. Jegllluuukk.. grunjalll, saya oleng, bangun dan cek sekeliling... sampai di mana saya.
Sebulan berlalu dan saya berkomitmen dan sudah melakukan peringatannya yang “ya dan amin.”
Tibalah kemarin sore kami video call melalui Facetime. Berbagai topik chat, namun satu hal... saya merasa bahwa SAYA BELAJAR DARI ANAK SAYA. Hei, guys, sering kita kasih pujian ke anak “Mum is proud of you.” Kali ini kalimat itu keluar dari mulut anak 19 tahun untuk mamanya yang 44 tahun, “Mum, I really proud of you, you leave your comfort zone to move forward.”
Diakhiri dengan saling mendoakan.
What the family is for.
Jadi, menurut saya sebagai orang tua juga perlu punya kerendahan hati untuk mendapatkan hikmat (wisdom) dari anak sekali pun. Siapa sih, yang hari gini berani bilang “Saya yang paling tahu dan saya yang paling benar.”?
Penulis,
Giokni
SWOT | Speaker Writer Observer Trainer
0811881610
Comments
Post a Comment