Aha! dari Jari Terluka
❤️💡My Simple Thought, 17 July 2018
💡Aha! dari Jari Terluka
“Dasar penulis!!! Gagal bikin misua goreng aja jadi tulisan!”, itu komentar seorang teman dekat kala saya menuliskan pengalaman kegagalan di dapur. Eiitts, walau begitu percobaan gagal misua masuk di buku yang saya tulis dan diterbitkan Gramedia, lhoo... sudah punya bukunya? 😵😍🤩
Kali ini tentang jari telunjuk kiri yang memberi banyak 💡Aha!.
3 Juni jam 2 pagi teriris cutter dengan status skin loss (tidak bisa dijahit), 7 jam kemudian ke UGD dan dibersihkan lalu dibebat.
Inilah 💡Aha! nya
- Bius lokal membuat mati rasa sehingga tanpa kejelian dokter maka tidak dapat diperkirakan kekencangan bebatnya-saya khan, ngga bisa ngerasain kencang longgarnya. Faktanya setelah itu saya merasakan plesteran verban yang super duper kencang. Gatal di sekitar dan 2 ruas di bawah luka menggelembung berisi air plus infeksi. 💡Aha!: jangan mati rasa, perasaan juga penting, maksa??🙈🤣
- Luka kecil bisa meluas saat ada aspek lain yang tidak beres. Jangan sepelekan ketidakberesan kecil karena saat kondisi sedang tidak prima rentan meluas.
- Setelah 2x ditangani dokter umum UGD, disarankan untuk ke dokter bedah. Pergilah kepada ahlinya karena jam terbang sudah tinggi di urusan penanganan luka.
- Kali ke-2 ke dokter bedah saya mengkuatirkan kondisi jari yang buruk rupa, biru kehitaman dan kaku seperti kayu. Dokter hanya mengelus-elus, cuci, dan menjelaskan puaaanjang leeebar plus analogi ular ganti kulit. Memang butuh waktu menunggu kulit baru lembut seperti bayi terbentuk. Tidak ada obat yang diresepkan. Saya membayar sebuah assurance, rasa mantap dan teredukasi.
- Tangan kanan bekerja lebih berat dari biasanya. Mengertilah, jika ada bagian lain yang sedang lemah maka bantulah dengan bekerja ekstra, inilah teamwork!
- Tepat 6 minggu kulit lama terkelupas, tapi memang kulit baru masih rentan dan tipis dan tersentuh saja masih nyeri. Terimalah proses dan bersabar.
- Jari telunjuk kiri belum bisa melakukan gerakan reflek seperti jari lainnya, butuh ‘waktu mikir’ sebelum kompak dan sigap melakukan tugas. Hidup juga butuh training untuk sesuatu yang baru.
- Terima kasih Tuhan atas kesempatan menyadari ketidaksempurnaan diri sekaligus dahsyatnya Tuhan serta banyak 💡Aha!
Semoga Anda tidak bosan baca tulisan saya yang bisa jadi buat sebagian orang tampak lebay 🙈🙈🙈 maaf.
Saya permisi menikmati sayur lodeh dan ikan kembung goreng yang sudah dirindukan.
Penulis,
Giokni
SWOT | Speaker Writer Observer Trainer
0811881610
https://giokni.blogspot.com
Comments
Post a Comment