MELAKUKANNYA DARI DEKAT
MELAKUKANNYA DARI DEKAT
Oleh Giokni
WTC Writer | Trainer | Coach
Suatu pagi di Whatsapp Group keluarga, keponakan saya memposting video singkat yang menggambarkan anaknya—perempuan, 14 bulan—sedang berdandan. Tangan mungilnya ditepuk-tepukkan pada tempat bedak lalu dipupurkan ke pipi kiri, ulang lagi lalu ke pipi kanan. Jovanka sedang bertingkah seperti mamanya sebelum berangkat ke kantor. Bocah lucu ini mengamati. Pengamatannya dari dekat membuatnya menjadi peniru ulung!
Saya juga teringat beberapa waktu lalu berada di antrian kasir. Di depan saya ada dua anak SD kakak beradik. Si adik sedang main game di handphonenya lalu si kakak merebut, spontan di adik berteriak sambil melotot, “Hoeee… anjing lo.” Trolley yang sedang dipegang sang kakak terdorong mengenai ibu mereka yang berdiri di depan trolley. Belum hilang kaget saya mendengar umpatan tadi, sekarang giliran si ibu dengan komentar, “Brengsek ni anak, dasar goblok.”
Hmmm… ternyata kamus percakapan mereka memang kurang lebih seperti sampel yang saya dengar tadi. Si anak dengan mudahnya mengambil kata-kata dari perbendaharaan bersama. Mendengar, mengalami dari dekat, melekat dan mengejawantahkannya (mewujudkannya).
Kita—sebagai orang tua, pemimpin, guru, pengasuh anak, dll.—pasti ada orang atau sekelompok orang yang berada di dekat kita. Pemikiran, perkataan, keputusan yang dibuat ada yang melihat, mengamati, mengalami bersama. Itulah metode paling efektif dalam penularan, pengaruh kita, melekat lama dibanding mereka hanya membaca buku.
Jadi, jika mau memberi pengaruh baik, peragakanlah, mari terus menerus melakukannya dari dekat.
My Simple Thought,
25 January 2021
WA 0811881610
Comments
Post a Comment