KOPI dan KESETIAAN

 



KOPI dan KESETIAAN

Oleh Giokni

WTC Writer | Trainer | Coach


Awalnya hanya mampir membeli kopi sebelum tiba di tempat training. Saat memarkir mobil, tebersit untuk mengambil foto si kopi yang dikemas sangat unik cantik. 


Lokasi pemotretan di dashboard mobil. Olala.. kok indah yaa.. dan ide tulisan mampir di kepala atas dua obyek di dalam satu bingkai gambar ini. 


KOPI. Saya penikmat kopi. 

Buah “cherry” berisikan biji kopi adalah bentuk asalnya saat dipetik. Semakin tinggi ditanamnya semakin lama dan awet di pohon. Rasanya menjadi cenderung ke floral dan fruity. Harganya semakin mahal tentunya. Proses seleksi dan seterusnya hingga siap proses roasting (panggang). Bukan proses simpel dalam memanggang, saya pernah mengobservasinya saat ngafe di Seoul, ngobrol lama dengan pemiliknya—Mr. Kim, IG @Coffefaktory—butuh kecermatan! Satu langkah jelang proses menjadikannya cairan nikmat, adalah proses grinding (menggiling). Dari ketinggian, kepadatan, kematangan, akhirnya rela dihaluskan untuk ditemukan—atau bahkan mengalami pressing—dengan air panas.


Selengkap itukah perlu saya deskripsikan?

Karena banyak yang kurang paham dan mengapresiasi proses di balik sedapnya secangkir minuman bernama kopi. 


Pikiran saya melayang pada kehidupan manusia. Proses demi proses dilalui, ada perjuangan yang berbeda di setiap fasenya. Pertanyaannya, apakah kopi masih menujukan intensi utamanya untuk menghadirkan secangkir minuman nikmat? Atau kopi memberontak sebelum sampai pada tujuannya? Berbelok arah tanda menyerah?


Lalu, obyek yang lain menarik atensiku. Ya, Shrek dan Fiona kecil yang kuangkut dari toko souvenir di Universal Studio Los Angeles pada tahun 2012. Hampir sembilan tahun mereka nangkring di dashboard mobil menemani perjalanan berkendaraku. Artinya mobilku juga sudah cukup tua dihuni oleh mereka selama itu. Hmm…dan sebuah kata yang muncul di kepalaku adalah KESETIAAN! Seperti juga kisah mereka berdua, si Princess Fiona dan si raksasa hijau Shrek. Kesetiaan dalam menghadapi proses-proses dalam sebuah hubungan. 


Dua obyek berbeda satu pesan yang sama. 

Apakah kita juga SETIA pada setiap PROSES dan FASE KEHIDUPAN kita?

Apakah kita SETIA pada KOMITMEN yang kita buat?


Note: 

Apa itu KOMITMEN?

Saya ingat sebuah pemahaman yang saya peroleh di sebuah kelas belajar. Kata trainer bule ini, “Komitmen adalah sebuah kondisi dimana engkau sudah duduk di kursi roller coaster, sabuk besi pengamannya sudah terpasang, dan mesin sudah dijalankan. So.. just enjoy the game! No exit door anymore!”



My Simple Thought, 

19 June 2021

giokni@elevasi.id

linktr.ee/elevasi.id 

Comments

Popular posts from this blog

WANT TO KNOW

URIP IKU URUP (HIDUP ITU MENYALA, BAWA HANGAT & CAHAYA)

ANCORA IMPARO - I AM STILL LEARNING