ANCORA IMPARO - I AM STILL LEARNING



❤️💡My Simple Thought, 11 JANUARI 2019

ANCORA IMPARO - I AM STILL LEARNING

Suasana siang itu cukup panas karena Melbourne sudah masuk ke summer season. Sebelas Desember jatuh pada hari Selasa, bagi kami-orang tua-menjadi hari yang membahagiakan karena salah satu tugas mengantar anak bisa belajar ke jenjang lebih tinggi sudah tuntas, walau masih ada kelanjutannya kemudian. Tidak seperti pada umumnya di Indonesia dimana hari wisuda sudah seperti hari pernikahan; booking salon, studio foto jauh-jauh hari, kami simpel saja dandan sendiri sederhana dan menuju ke lokasi pengambilan bachelor gown (toga) dan victrix (selendang-yang berbeda sesuai fakultasnya) di kampus. Tidak perlu H-1 dan gladi bersih seharian, lho, sungguh sangat efisien dan simpel.

Mungkin karena saya berkain batik sehingga seorang volunteer student berhijab langsung menyapa dalam bahasa Indonesia, kami diarahkan untuk mengantri. Balcony first row! Baris pertama di balkon adalah pilihan kami. Suasana sangat tenang, AC membantu menyejukkan Robert Blackwood Hall di area Art Faculty - Clayton Campus, nyaman sekaligus khidmat. Di lantai bawah sedang dilakukan gladi bersih, 30 menit sebelum acara tapi dilakukan dengan efisien dan efektif.

Saya tidak banyak bicara kepada suami di samping, selain karena memang harus tenang, tapi saya merasa saat itu adalah saat saya berkontemplasi. Merenungkan perjalanan hidup, kelak-kelok dan naik turun, semua karena anugerahNya. Saya teringat dulu selepas SMA bahkan saya hanya ingin kuliah di Jakarta saja, Mama saya katakan “Uang Mama hanya cukup untuk kamu kuliah di Jogja.” Singkat cerita… Jogja memang kota yang menyenangkan, saya pun bisa belajar ilmu akuntansi dengan baik walau saya tidak pernah bekerja di bidang Finance & Accounting, namun tentu saja saya punya wawasan untuk dikolaborasikan saat berbicara tentang bisnis, dsb.
Rupanya memang tidak ada yang pernah sia-sia dan layak disesali, tidak ada!

Disain interior backdrop asimetris dan bagian kiri terpampang logo Monash University dan pada saat saya zooming saya tertarik untuk mengekplorasinya. Pada logo bagian kanan atas ada dua untai kapas yang mengapit sebilah pedang, di bagian bawah ada bintang putih dan kiri atas ada buku tebal yang terbuka, di bawah bangun seperti perisai ini ada pita yang bertuliskan ANCORA IMPARO yang artinya I AM STILL LEARNING. Di sinilah saya tertegun cukup lama, menyimpan rasa penasaran sekaligus pikiran sudah berkeliaran ke sana ke mari. Lembar kertas di awal buku wisuda mampu meredam pikiran saya, tulisan itu seperti ini.

“… Our motto Ancora Imparo ("I am still learning") reminds us that the search for knowledge never ends. We are fired with a restless ambition that pushes us to do things better, to set new benchmarks and to break new ground.”
Monash berdiri tahun 1958, saat ini masih berada di Group of Eight Australia, dengan moto yang begitu kuat namun rendah hati ini, memang universitas ini punya visi yang sangat jauh ke depan dan terus valid, karena siapa yang dengan sombongnya bisa katakan bahwa “Saya sudah tidak perlu belajar karena saya sudah tahu semuanya.”

Hmmm… setiap rekor terus terpecahkan, selalu ada benchmark—tolok ukur, praktik terbaik—terbaharui, selalu ada yang lebih baik, dan pencarian ilmu pengetahuan tak akan pernah berakhir.

Memori saya pun melompat ke periode akhir November, di kelas Executive Thinking yang dibawakan oleh Michael Hall, tentang Cognitive Make-Over — Executive Thinking, sang pakar menjelaskan tentang Thinking Continum. Insight kecil nan sederhana yang saya peroleh adalah…
Pada saat kita merasa “SAYA SUDAH TAHU!” maka otak tidak bekerja (mindless) dan itu masuk ke kategori “NOT THINKING” alias “GAK MIKIR” dan tentu saja itu adalah area yang tidak akan memicu munculnya ide, jauh jaraknya dari kategori “CREATIVE THINKING” yang akan memproduksi banyak inovasi.

Jadi, mulai sekarang, jadikan ANCORA IMPARO menjadi moto hidup saya dan Anda. Jika tidak kita akan membusuk sementara yang lain meregenerasi, kita akan tergilas sementara yang lain sudah mendekati garis kemenangan, kita akan semakin angkuh bin arogan padahal yang kita tahu semakin menyusut dibanding terkuaknya ilmu pengetahuan.

Kembali ke hall wisuda, “Bachelor in Psychological Science… Joanna Shaddai”… Pemandangan di depan seirama dengan rasa bahagia berkecamuk di hati sekaligus lelehan likuid di kedua mata. Tassel (tali toga) dipindahkan, tapi itu bukan tanda selesai belajar, karena ANCORA IMPARO!
Joanna masih perlu banyak belajar, Giokniwati— mamanya—masih perlu banyak belajar, karena masih banyak yang tidak kami ketahui karena tantangan selalu memiliki versi terbaru, jadi UPDATE lah ‘apps’ diri kita, RENEWING MIND!-nyambung sama tema kotbah di gereja juga… senangnya belajar.

Penulis,
Giokni
SWOT | Speaker Writer Observer Trainer
0811881610
https://giokni.blogspot.com

Comments

Popular posts from this blog

MAYA ANGELOU

MELAKUKANNYA DARI DEKAT