LEGACY (WARISAN)
❤️💡My Simple Thought, 4 August 2019
LEGACY (WARISAN)
Sesi interview dengan DR L. Michael Hall (70 years old) - co founder Neuro Semantics menggelitik saya untuk menanyakan “What is your ultimate legacy?” Jawabnya.. “COMMUNITY!…” Intinya adalah bagaimana beliau bisa berkontribusi untuk kehidupan yang lebih baik.
Buku yang ditulisnya sekitar 150-an buku, setiap tahun beberapa kali keliling dunia untuk membagikan ilmu dan terus mengkader calon-calon coach dan trainer. Setiap hari membaca buku 3-4 jam, rutin berolah raga dan menulis.
Tujuh puluh bukan usia yang belia, tapi bahkan pada materi REMEMBERING, Michael Hall menulis bahwa keyakinan yang beredar pada budaya kita saat ini mungkin membuat blok (membatasi) kemampuan mengingat, tapi saya menggantinya "Memori saya menjadi lebih baik seiring dengan bertambahnya tahun."
Inspiratif!
Pelatihan telah usai dan bagi saya ada keyakinan yang semakin kuat untuk terus berkontribusi membagikan attitude dan metodologi/teknik-teknik yang memampukan orang lain mendapatkan hidup yang lebih berkembang.
Saya belum pulang kembali ke Jakarta, tapi dari Kuta—tempat pelatihan diselenggarakan—saya berpindah hotel ke Ubud… untuk menyepi dan merangkum apa yang telah didapat dan membuat action plan. Pagi ini saya ikut program dari hotel “jalan-jalan ke kampung”, salah satunya singgah mengunjungi dan belajar tata griya adat Bali. Ada tanaman di depan rumah yang menarik perhatian … tanaman hias “tanduk rusa/menjangan.”
Daunnya yang berlapis-lapis itu akan terus meregenerasi, ada yang hijau, coklat dan … tada…. saya mendekat untuk mencermati, setelah coklat ternyata tidak segera rontok total tapi menyisakan kerangka yang menurut saya indah dan sexy. Lihat foto
Aha!
Otak saya segera mencari koneksi tentang legacy… tentang usia senja… tentang seberapa lama kita masih akan tetap memberikan KEINDAHAN bagi HIDUP dan KOMUNITAS dan MENGINSPIRASI orang agar menggunakan POTENSINYA.
Sarapan pagi ini di The Lokha Ubud, di samping lembah penuh pepohonan dan terdengar gemericik sungai di bawah sana… saya merenung.
“Jangan biarkan KONSEP tentang USIA (SENJA) dan keyakinan/belief tentang “cukuplah, sudah tua.. ngga usah ngapa-ngapain lagi” dan merasa berhak untuk uring-uringan atau “dengarkan saya!” membuat tak ada warisan (legacy) yang bisa diteladani anak-cucu dan orang lain.”
Semoga saya juga akan menjaganya.
Penulis,
Giokni
SWOT | Speaker Writer Observer Trainer
0811881610
https://giokni.blogspot.com
Comments
Post a Comment