MULAN MENGAJAR

MULAN MENGAJAR

Oleh Giokni

WTC Writer | Trainer | Coach



Kisah legenda Tiongkok yang dikenal dengan “The Ballad of Mulan’ difilmkan (lagi)! Berbiaya 200 juta US Dollar menghasilkan tayangan apik berbuah decak kagum. Sejatinya tayang di layar lebar Maret 2020, namun Covid 19 menjadikan tahun 2020 penuh dengan film-film tunda tayang. 


Empat Desember kami sekeluarga mengagendakan untuk melampiaskan rasa kebelet nonton Mulan. Disney+ Hotstar mewujudkan keinginan banyak pecinta film bagus—Mulan salah satunya.


Sebuah frame dari tulisan ini adalah tulisan ini bersifat persepsi personal dan bisa saja subyektif bagi orang lain. Izinkan saya berbagi pemaknaan yang mampir di area perenungan saya. Ini bukan resensi dari sudut pandang kritikus film.


Diawali dengan kelincahan bocah perempuan yang mengejar seekor ayam hingga ke genteng. Heboh? Tentu saja! Orang sekompleks memandang disertai gelengan kepala, dengan mata samping sinis, dengan mulut menganga. Mungkin makna yang menyertai tanda-tanda fisik itu antara lain, “Kelewatan ini bocah”, “Nakal luar biasa”, “Perempuan lhooo.. kok pecicilan begini”, “Wah, gede bisa jadi tukang bikin onar, nih”, “Calon preman, ck ck ck”, dst.

Sang Papa turut mengikuti adegan yang terjadi, walau tidak eksplisit disebutkan, saya menginterpretasikan sebagai, “Chi (energi, daya) anak perempuanku sungguh besar, dia tangguh sekaligus lincah, dia punya keberanian, aku perlu berperan untuk membantu mengelolanya.”


Budaya dan adat istiadat kadang mengatur dan membatasi. Stigma bahwa perempuan itu di rumah, di dapur, tidak perlu cerdas, tidak boleh fun, aneh jika kuat karena dianggap kekuatan fisik dan terampil bela diri adalah monopoli laki-laki.

Heiiii, ini pun sering terjadi saat ini, bukan? Iklan produk kecantikan remaja pun lebih banyak mengkonotasikan dengan perempuan muda itu cantik yang langsing, putih, gemulai. 


Nyatanya, Hua Mulan memiliki segudang POTENSI termasuk pada area yang kata orang milik kaum laki-laki. Namun potensi saja tidak cukup jika tidak ditambah dengan VALUE (nilai-nilai). Bersyukur memiliki Papa yang mampu menerima Mulan dengan Chi-nya serta kokoh menanamkan value positif seperti bela negara, cinta keluarga dan 3 prinsip ksatria yaitu LOYAL (setia, berdedikasi), BRAVE (berani), dan TRUE (jujur). 


Dalam perjalanan hidup, pergumulan atas value sering terjadi. Ada kalanya gamang dan tak berdaya untuk melakoni semua yang diketahui. Di saat itulah WISDOM, sebuah kebijaksanaan atau judgement yang terbaik berperan penting. Keputusan untuk mewakili Papanya yang cacat fisik sehingga tidak mampu wajib militer diambil. Mengelabui gender adalah pengingkaran terhadap TRUE, sering mengganjal dan butuh trik untuk menutupinya. Sebuah pemaknaan yang lebih mulia sedang dibawa Mulan sehingga konsekuensi hukuman pun siap ditanggungnya. Pemecatan dengan tidak terhormat dan mencoreng nama keluarga adalah risikonya.


INTENSI baik telah bergabung dengan tindakan-tindakan serta CHI, sehingga menumbuhkan SINCERITY (ketulusan) dan membangun TOTALITY (totalitas). Totalitas mampu mencipta CREATIVITY (kreativitas), trik perang cerdas di kala posisi sebagai kuda hitam mampu menghasilkan TRUST(kepercayaan) dari tim-nya. Disitulah REPUTASI bertunas dan mendapatkan RECOGNITION (pengakuan) dan APPRECIATION (apresiasi).


Pada akhirnya sebuah aturan dapat mengalah pada sebuah wisdom dan intensi baik. Memang tidak mudah saat kita menjadi pemeran-pemeran dalam situasi itu. Wisdom itu tingkat Nabi Sulaiman (Salomo) dimana sumber hikmatnya dari Sang Maha Punya. Berpikir, merasa, berkata, dan bertindak, menggunakan semua chi kita, mengelaborasinya dengan values itulah tugas hidup kita setiap hari. Saat sebuah ujian mengambil keputusan yang didasarkan pada wisdom berhasil dilakukan, maka manusia dapat menambahkan value baru sebagai panduan hidup.


Itulah akhir dari film Mulan yang WAJIB TONTON ini. Values yang tertulis pada pedang hadiah dari sang Raja bertambah satu yaitu DEVOTION TO FAMILY (dedikasi pada keluarga) melengkapi ketiga yang sudah ada loyal, brave, dan true.

  



My Simple Thought, 

5 December 2020

giokni@elevasi.id

WA 0811881610

www.elevasi.id


Comments

Popular posts from this blog

MAYA ANGELOU

MELAKUKANNYA DARI DEKAT

MAU JADI APA KITA NANTI SETELAH INI? (MJAKNSI?)