MELIUKLAH, ITU TANDA TEGARMU

 


MELIUKLAH, ITU TANDA TEGARMU

Oleh Giokni

WTC Writer | Trainer | Coach



Pukul sebelas aku menikmati kopi dan brunch bersama puteri semata wayangku di daerah Pajajaran. Sepanjang jalan kami menikmati awan yang luar biasa indah. Putih berkilau dan biru jernih dengan aneka bentuk kami intip dari balik kaca mobil yang kupacu di tol lingkar Bogor. Sebuah penghiburan visual dari pembuat maha karya ini. 


Dalam itinerary sederhana kami tersebutlah kegiatan penting, yaitu memborong pete—the amazing green buttons—di kawasan BCA Learning Institute Sentul. Langsung ke penjual langgananku, dengan SOP (Standard Operating Procedure) yang sama yaitu memberikan masker untuk si Akang yang kemudian disertai celetukan dari bapak penjual di kanan kirinya, “Pakai masker dulu…”

Ya, mereka masih bandel untuk tidak pakai masker.


Puas hati dengan belanjaan yang tidak hanya pete tapi juga tomat, alpukat, talas, mangga, dan pisang tiga rupa—namanya kalap! 😬😬😬Sanitizer kusemprotkan ke semua belanjaan dan segera kulajukan mobil untuk kembali ke kamar yang kupinjam untuk tinggal dalam dua hari ini. 


SOP setelah bepergian dilakukan, mandi! Saat melongokkan pandangan ke arah luar. Di luar dugaan langit cerah telah ditutupi oleh segerombolan besar awan kelabu. Aku menyaksikan perubahan cuaca yang begitu cepat. Dengan rambut yang masih basah, kuambil laptop untuk kupangku dan duduk di teras depan kamar lantai delapan. Laptop masih kupangku saja sedangkan aku membangun kesadaranku pada apa yang kudengar-lihat-rasa. 


Manusia menyebutnya mendung ketika langit kusam menghitam. Kudengar gemerisik yang semakin kencang dari angin yang menyuarakan keberadaannya karena bersinergi dengan dedaunan yang saling bergesekan. Mataku disuguhi tarian dari tetumbuhan yang menghijau, mereka meliukkan posisinya ke arah yang sama. Jenis daun mereka berbeda, ada yang runcing kecil-kecil dari pohon bambu kurus yang berjajar, di sampingnya sepetak kebun singkong, sepetak kebun tebu. Mereka mengikuti kemana angin berlari. Persepsi apa yang kuperoleh dalam pikiranku? KUAT! Mereka kuat! Aku merasakan positivitas dalam gerakan meliuk oleh tiupan si bayu. 


Setelah semua makna yang kudapatkan, alam seperti kembali pada cerah dan terik matahari siang jelang sore. Aku seperti mendapatkan pelajaran dari si pencipta alam. Aku tidak mau kehilangan nasihatNya.

“Mungkin ada kondisi yang tidak seperti kauimpikan, ada yang tidak tercentang dari kriteria dalam daftar idealismemu. Mungkin itu adalah angin kencang yang rute perjalanannya sedang melewati titik lokasimu. Yang kauperlukan adalah lebarkan kedua tangan—terima, accept, lingkupkan kedua tangan—peluk, embrace! Jangan melawan. Percuma melawan saat tiupan kencang itu datang, engkau akan patah, tumbang, terhempas..”


Jika saat ini keadaan “alam” dan cuaca hidupmu mirip demikian. Semoga inspirasi sore ini mampu bertutur dengan lembut, pesannya hanya sederhana, “Meliuklah, itu tanda tegarmu.”



My Simple Thought, 

1 December 2020

giokni@elevasi.id

WA 0811881610

www.elevasi.id


Comments

Popular posts from this blog

MAYA ANGELOU

MELAKUKANNYA DARI DEKAT

MAU JADI APA KITA NANTI SETELAH INI? (MJAKNSI?)