GAK CUMA MAKAN BACANG/KWEECANG
❤️💡My Simple Thought, 19 June 2020
‘GAK CUMA MAKAN BACANG/KWEECANG...
Hari ke-5 bulan ke-5 penanggalan Cina (lunar) dan jatuh pada 25 Juni tahun ini adalah hari Peh Cun. Apakah itu?
Sekarang dirayakan dengan Festival Perahu Naga di banyak kota, lalu makanan khas yang dibuat adalah Bacang/Kweecang. Sejarahnya… wah, seruuu.. kisah dari zaman 7 kerajaan di Tiongkok kuno, seorang patriot yang wafat dan konon jenazahnya dibuang ke sungai sehingga rakyat yang mencintainya menyusuri sungai dengan perahu-perahu mereka dengan harapan dapat menemukan si jasad. Orang-orang melempar banyak bacang/kweecang agar ikan lebih memilih makan makanan itu daripada tubuh sang pahlawan.
Ahh.. tapi saya sedang ingin menulis tentang BACANG/KWEECANG-nya.
Sesungguhnya banyak dari kita sudah tidak asing dengan bacang, makanan dengan bentuk segitiga tapi tiga dimensi (limas?) dan bukan seperti onigiri yang pipih. Saat disantap sudah jadi segitiga 1000 dimensi karena ada seribu rasa saking enaknya. Slurrrpp 😋💦
Bahan utamanya ketan (lengket, pulen gurih) atau beras, diisi dengan berbagai pilihan, ada daging (ayam atau babi), sosis, jamur hioko, biji lotus, kacang tanah, telor asin, dibungkusnya dengan daun bambu. Lalu apakah kweecang? dia sepupunya bacang, ukurannya mini 1/4 dari bacang normal, bahan ketan, tanpa isi, berwarna kuning mengkilap, sudah tidak ada bentuk bulir ketannya, biasa dimakan dengan dicocol ke gula merah cair.
Proses mentransformasi bahan-bahan itu menjadi santapan uenakkkk ini luar biasa panjang.
Ketan perlu direndam sebelum hari H, bahkan untuk kweecang butuh 2 hari! JIka mau mendapat hasil terbaik.
Mulailah tahap menaruh ketan dan isinya ke dalam daun bambu dengan bentuk piramida yang lancip-lancip ujungnya (kalau tidak lancip jadinya lontong atau arem-arem qiqiqi), lalu ikat kuat. Daun bambunya perlu dibersihkan dengan disikat, direbus untuk menghilangkan bulu-bulu halusnya. Teknik membungkus mengikatnya butuh keterampilan tingkat tinggi, diiikat dengan benang kasur atau tali rafia, longgar sedikit maka ambyaaarrrr.. Jadi, jika dibilang “body kok kayak bacang” … senyum saja…artinya singsetttt. Piiisss
Kemudian bacang/kweecang mentah direbus dalam air panas yang harus selalu merendamnya selama 6 (ENAM, saya tidak salah tekan keypad) jam (bukan menit)!!!
Sahabat saya—Lia—menceritakan betapa bacang (terlebih kweecang) adalah SESUATU, bukan makanan biasa. Jika dia sedang buka PO, ratusan bacang/kweecang dibuatnya hingga tulang belikat serasa remuk redam (ini fakta, gak lebay).
Dari penjelasannya, saya tarik bahan-bahan non fisik yang diperlukan untuk membuatnya, simak…
- CINTA (passion), tidak ada cinta tidak mungkin orang mau melakoni proses panjang ini
- SABAR (patience), tidak sabar… wah, ketan bisa masih mentah di sana sini
- TERAMPIL (skill), tidak terampil maka bentuknya bisa jadi beraneka rupa tak jelas identitas
- ULET (persistence), bayangkan merebus 6 jam jika tidak rajin menuang air panas kembali maka kukusan gosong bokkkk
- KERJA KERAS (hardwork), butuh tenaga lho, bolak-balik menuang air; bikin bacang/kweecang tidak mungkin 1-2 buah saja khan..
- KETAHANAN (endurance), melewati 2 hari plus 6 jam bukan waktu yang pendek, bukan?
Jika direnungkan… FORMULA SUKSES membuat bacang/kweecang sama seperti formula sukses dalam hidup, betul?
Semoga sejak tahu hal di atas, saat makan bacang/kweecang…
- hayati dan syukuri, makan pelan-pelan
- apresiasi pembuatnya, so.. ngga usah nawar keterlaluan, qiqiqiqi, pedagang bakcang/kweecang senang nih..
- ingat kembali bahan non-fisik sebagai formula sukses dalam semua hal, termasuk cari jodoh
Semoga teman-teman mendapat inspirasi dari si bacang/kweecang.Happy makan bacang/kweecang, bagi yang muslim cek dulu fakta halalnya, yaaa…
Foto kiri adalah bacang yang dibuat sahabat SMA yang sudah mengirimkan ke rumah kemarin, foto kanan adalah kweecang yang sudah semakin langka tapi sahabatku SandyTiti sudah berbaik hati mengirim minggu lalu, dan beberapa hari lagi... buatan tangan Lia akan melengkapi Peh Cun tahun ini.
Penulis,
Giokni
WTC | Writer-Trainer-Coach
WA 0811881610
giokni@elevasi.id
www.elevasi.id
Comments
Post a Comment