BAHAGIA ANAK





❤️💡My Simple Thought, 28 November 2018

BAHAGIA ANAK

Saya berpindah duduk menghindar dari semut rangrang merah di pinggiran kali ini. Kali yang dipakai Ah Poong sebagai destinasi wisata dan kuliner. Hari masih pagi, pukul 06.30 dan aplikasi Health saya menunjukkan 2,4 km, 3.036 steps jalan dan lari di sekitar kompleks Alana Hotel Sentul.

Saya bertanya, “Boleh masuk, Pak?” Pak satpam yang membawa tentengan sarapan yang dibelinya dari sekolah di seberang menjawab ramah sekali, “Silakan atuh, Bu... masuk aja, foto-foto, tapi counter makanan belum pada buka, (bukanya) jam 10 nanti.”

Benar saja, baru 3 langkah sudah bertemu obyek untuk difoto, 4 statue di antara pepohonan. Tapi tujuan saya adalah mencari spot duduk di pinggir kali sambil mendengar riak kali dan menulis!

Ternyata observasi sesaatku tertarik pada segerombolan anak-anak SD yang sedang riang menyeberang jembatan. Seseorang berlari mendahului karena menemukan balon pelampung merah, diikuti oleh tiga temannya, namun kemudian si penemu berkata, “Wah, tapi sudah agak kempes,” tetap diambilnya dan mereka meneruskan berjalan sambil bercerita. Saya tanya, “Dik, masuk sekolah jam berapa?”
“Delapan!” jawab mereka kompak.
“Sekolah di seberang?”
“Ya!”
“Nengok sini, saya foto yuk.”
Jepreettttt

Di Sentul, 35 km dari Jakarta, anak-anak SD kelas 3 berjalan bersama ke sekolah dengan riang gembira, bisa berlari dan mengeksplorasi alam, punya waktu yang cukup banyak untuk bermain sebelum bel sekolah berbunyi, dan... tak luput teramati... tas punggung mereka kecil. Mereka BAHAGIA!!

Bagaimana anak-anak SD kelas 3 di Jakarta? Bisa jadi ini sampel yang agak ekstrim. Dibangunkan jam 5 pagi, pkl. 05.30 berangkat dengan mobil jemputan dalam kondisi ngantuk, mobil masih menjemput beberapa penumpang lain, bekal sarapan dibawa untuk dimakan di mobil jika tidak tidur, macet dan suara klakson di jalan, sampai sekolah berjalan terseok-seok karena tas yang super berat plus tumbler air dan tas bekal makanan. Bel berbunyi, muka stress. Sedangkan bel pulang masih 7 jam lagi.

Jika Anda orang tua yang ada di paragraf terakhir, tantangannya adalah... bagaimana menciptakan BAHAGIA atas kondisi yang ada? Bagaimana kesempatan BAHAGIA masa kanak-kanak itu tetap mereka miliki?

Hmmm, tulisan ini tidak untuk memberi solusi, hanya sedikit sentilan untuk diam sejenak dan mulai memikirkan anak-anak yang Anda teriaki tadi pagi, sembari membagi pikiran atas file-file di kantor yang perlu di-follow up hari ini.

Semangggaaaaatttt!!!

Penulis,
Giokni
SWOT | Speaker Writer Observer Trainer
0811881610
https://giokni.blogspot.com

Comments

Popular posts from this blog

MAYA ANGELOU

JIKA HABIS MASANYA

LEGACY (WARISAN)