“RENGGINANG LEBARAN MENGANDUNG CINTA”





“RENGGINANG LEBARAN MENGANDUNG CINTA”

Oleh Giokni

WTC Writer | Trainer | Coach


Saya penggemar rengginang. Gurih rasanya. Menjelang Idul Fitri biasanya beredar meme yang meledek kaleng biskuit Kong Guan yang isinya sudah tidak lagi biskuit legendaris itu namun sudah berganti menjadi rengginang. 

Ada yang belum ngerasain rengginang? 


“Mumpung panas, dijemur,” suara Mama mengingatkan agar saya membawa tampah ke halaman rumah. Tampah adalah alat dapur terbuat dari ayaman bambu berbentuk bundar datar berdiameter setengah meter. Tampah yang saya bawa berisi ketan kukus yang dipipihkan selebar telapak tangan. Mengapa dijemur? karena over-supply, kiriman dari para tetangga. Setelah kering dijemur ketan kukus menjadi keras dan siap digoreng, ta daaaaaa…. jadilah rengginang. Nah, jangan-jangan ada yang baru tahu asal muasal rengginang.


Dibesarkan di kecamatan, 15 kilometer dari Pekalongan terasa sekali kedekatan interaksi antarmanusia. 


Sepanjang bulan Ramadhan kami merasakan cinta yang dibagikan melalui ketan kukus hantaran. Para tetangga dan hampir orang sekampung plus kampung sebelah silih berganti mengirimkannya. Kadang dalam sehari bisa dua atau tiga piring kami menerimanya. Beralaskan daun pisang yang dipotong bundar, ketan kukus gurih ini ada yang diwarnai biru atau tetap original putih saja. Di atas ketan kukus ini diberi taburan ada yang berupa parutan kelapa yang diolah dengan gula merah atau biasanya jika ketan kukusnya berwarna biru taburannya berupa pencok, yaitu srundeng kelapa yang ditumbuk halus bersama gula pasir dan diberi sedikit daun jeruk, hmm wangi sekali. 


Tradisi ini saya alami dan terus tersimpan memori indahnya. Saat Lebaran tiba maka sebagian dari mereka masih mengirim hantaran kembali berupa ketupat opor. Mama saya memang perempuan aktif-supel yang memiliki banyak kenalan. Tidak lupa, kami pun “membalasnya” dengan hadiah kain batik maupun bahan baju.


Ramadhan, lebaran dan rengginang. Kandungan cintanya masih terasa hingga sekarang. Selamat Idul Fitri teman-teman muslimku, mohon maaf lahir dan batin. 



My Simple Thought, 

14 Mei 2021

giokni@elevasi.id

linktr.ee/elevasi.id 

Comments

Popular posts from this blog

WANT TO KNOW

URIP IKU URUP (HIDUP ITU MENYALA, BAWA HANGAT & CAHAYA)

ANCORA IMPARO - I AM STILL LEARNING