KECAP SUPER KENTAL: CONTENT versus CONTEXT (PROCESS)


❤️💡My Simple Thought, 7 July 2019

KECAP SUPER KENTAL: CONTENT versus CONTEXT (PROCESS) 

Di dapur saya sedang memakai kecap dari Bandung yang teksturnya sangat kental sehingga punya daya lekat pada mie yang kita masak atau jika mau bikin yamien (mie coklat manis), merk inilah yang paling cocok.. saya sudah coba berbagai merk dan biasanya kecap kurang nempel. Yang mau tahu merknya, bisa PM saya. hahaha…
Saking kentalnya saat saya perlu untuk “ngecapin” (=melumuri dengan kecap), kecap itu mengalir dengan sangat perlaaaaaahaaaaan (semoga dengan penulisan seperti ini Anda dapat membayangkan kondisi “perlahan”nya). Dan apa akibatnya? KZL (baca: kesel, tidak sabar), bukan? so looooong nungguin aliran keluar dari mulut botol, tepatnya mungkin bukan aliran tapi tetesan berbentuk panjang. Tapi saya ada waktu sihhhhh… jadi… TADAAAAA

Saya mencoba mempraktikkan apa yang baru saja dibaca, tentang salah satu PRESUPPOSITION (kaidah, prinsip) dalam NLP yang bunyinya: 
“In every subjective experience there are CONTENT & CONTEXT (PROCESS). Change the CONTEXT (PROCESS), NOT the CONTENT.” Mengapa ‘content’ tidak diubah? karena content itu ‘given’ alias di luar kendali kita.    

Baiklah… 
“Saya menerima bahwa kecap itu sangat kental dan secara fisika memang akan membuat debit yang rendah.. alias “alon-alon” (Jawa: sangat perlahan)”
“Saya menghargai kecap itu, karena itu memang kecap terenak dan terpas terutama untuk melumuri mie.”
“Saya punya waktu (resources)”

Sebuah FAKTA dan itu adalah CONTENT bahwa kecap mengalir dengan perlahan dan saya memang MEMILIH menggunakan kecap itu untuk masakan saya.
Yang saya perlu SESUAIKAN adalah BAGAIMANA PROSESnya.. 

Akhirnya.. terjadilah kreativitas ini yang dapat ‘membunuh’ efek samping dari menunggu lama.
Saya membuat huruf demi huruf di atas mie menggunakan aliran lamban si kecap, huruf demi huruf saya rangkai menjadi kata dan kata-kata itu adalah definisi dari materi yang saya sedang pelajari.
Termasuk salah satunya adalah…
C h a n g e   t h e   c o n t e x t    n o t    t h e   c o n t e n t

dan seterusnya hingga akhirnya si mie kuning langsat telah menjadi mie sawo matang dan siap membaur dengan bumbu-bumbu lainnya.

Do you get the point?
Banyak kejadian terjadi di luar kendali kita dan seringkali memang kita tidak punya otoritas untuk mengubahnya, sepanjang itu relevan dan kita perlu merespon maka carilah kreativitas dalam membuat responnya yang merupakan “response-ability” kita.

Hujan lebat. Kita perlu ke luar rumah.
Menyalahkan hujan? Berbicara kepada hujan? (oops.. saya masih pakai asumsi bahwa kita manusia bumi yaa… dan bukan pawang hujan di iklan cat antibocor, ya)
Itulah CONTENT.
Sesuaikan CONTEXT (PROCESS)nya, CEK SUMBER DAYA yang DIMILIKI, PIKIRKAN APA YANG BISA DILAKUKAN, BUAT KEPUTUSAN dan ENJOY THE PROCESS.

Setiap hari kita bergelut dengan hal-hal seperti ini, khan?
Lelah hayati jika yang berusaha kita ubah adalah CONTENT-nya.

Penulis,
Giokni
SWOT | Speaker Writer Observer Trainer
0811881610

https://giokni.blogspot.com

Comments

Popular posts from this blog

MAYA ANGELOU

ANCORA IMPARO - I AM STILL LEARNING

MELAKUKANNYA DARI DEKAT