AWE EFFECT!

❤️💡My Simple Thought, 31.01.2018

AWE EFFECT!

31 Januari 2018—malam ini—terjadi fenomena alam SUPER BLUE BLOOD MOON yang terjadi 152 tahun sekali, saya tidak akan detil membahasnya karena kita semua sudah mendengar atau bisa mencari informasinya dengan mudah. Karena jarak terdekatnya bulan dengan bumi sehingga kesejajaran matahari-bumi-bulan berdampak pada pasangnya air laut, berdampak banjir di beberapa daerah dan perkampungan, selain berdampak pada tampilan bulan yang berwarna jingga. Baik juga, ada kesempatan untuk ngumpul-ngumpul nobar.

Bukankah peristiwa alam yang langka ini memunculkan satu perasaan “wow”, “AWE” (baca: awesome), takjub, heran yang positif… karena apa? Betapa pencipta bumi dan kawan-kawan di semesta adalah sebuah tatanan yang sistematis dan dipikirkan dengan “awesome”-nya oleh Sang Pencipta. Bagi saya, saya juga mengagumi para ilmuwan yang mempelajarinya sehingga mampu memberi tahu kebanyakan orang awam tentang apa yang terjadi.

Ternyata, para peneliti sudah banyak yang melakukan penelitian DAMPAK POSITIF ketika ada perasaan AWESOME yang kita rasakan. Dampak terhadap fisik yang akan meningkatkan daya tahan tubuh, dampak psikologis akan menciptakan rasa puas, bahagia, membuat lebih sabar, rendah hati, dan ternyata memicu tingkat sosial kita. 

Ada 2 contoh kondisi dimana saya merasakan AWE-effect yang positif, yaitu saat menonton acara-acara kompetisi, misalnya “… Got Talents”, dengan beragam talenta yang dipertunjukkan oleh orang-orang itu membuat saya mengagumi mereka, membuat saya mengapresiasi orang yang mungkin lebih rendah dari ukuran kemampuan yang saya miliki namun mereka sangat piawai dan jagoan di bidang mereka (yang mana saya tidak punya kemampuan itu! dan ini sejalan dengan multiple intelligent by Howard Garner) dan itu membuat saya rendah hati dan lebih respek pada orang lain. Atau saat saya bersama dengan para coachee saya mendengarkan pengumuman kemenangan mereka dalam kompetisi yang diikuti… luapan “awesome” nya luar biasa sekali.

Kondisi kedua adalah saat kita melakukan perjalanan dan melihat sesuatu yang tidak pernah kita lihat, misalnya pemandangan alam. Melihat reruntuhan pilar-pilar di Yunani seakan mengagumi kebesaran budaya bangsa ini pada zamannya, atau melihat kokohnya bebatuan dan lekuk-lekuk tebing Grand Canyon di Nevada-Las Vegas, telah 5 tahun berlalu tapi memori saya masih mengingatnya disertai dengan perasaaan “awe”, juga landscape hijau rumput di kanan kiri dan domba-domba sepanjang perjalanan menuju ke Hobbiton di Matamata-New Zealand, juga warna biru turquoise di sungai, danau, pantai yang dilewati membuat perasaan “awe” yang membuncah (kata membuncah ini tepat sekali untuk menggambarkan luapan). Tidur di pondok yang dikelilingi air laut di Pulau Macan diiringi suara bergemuruh angin dan air memunculkan rasa dahsyatnya lautan. Atau saat saya dibawa menyusuri sungai Tam Coc di Hanoi-Vietnam oleh ibu yang mengayuh dayung sampan dengan kakinya, percakapan kami menyimpulkan bahwa betapa “awe”nya si ibu perkasa ini dengan perjuangan hidupnya. Yang masih ada di bucket list travelling saya adalah … AURORA!
Jadi “awe” effect ini sangat bisa dinikmati pada saat kita melakukan travelling, memiliki pengalaman baru di tempat yang baru dan berbeda. Banyak teman, terutama yang millenials (hehehe… kaum milenial, kok, saya sebut teman yaa.. sok milenial, nih..) “Sangat suka travelling, sangat suka membeli MOMENT, membeli EXPERIENCE”
So.. travelling yuk.. sssttt.. yang pengen tahu RAHASIA TRAVELLING HEMAT tapi ASYIK bisa konsul ke saya.

Back to .. “AWE EFFECT”…
Mari kumpulkan banyak pengalaman, perasaan “awe” yang mampu mempengaruhi diri kita secara POSITIF.


giokniwati
SWOT | Speaker Writer Observer Trainer
0811881610

giokniwati@yahoo.com

Comments

Popular posts from this blog

WANT TO KNOW

ANCORA IMPARO - I AM STILL LEARNING

URIP IKU URUP (HIDUP ITU MENYALA, BAWA HANGAT & CAHAYA)