EXTREMELY LOUD & INCREDIBLY CLOSE

❤️💡My Simple Thought, 23 June 2018

EXTREMELY LOUD & INCREDIBLY CLOSE

Adalah novel karya Jonathan Safran Foer yang telah dilayarlebarkan. Tokoh utamanya adalah Oskar (9 tahun)-anak lelaki pintar yang ayahnya tewas dalam serangan 9/11 WTC Amerika. Kedekatannya dengan sang ayah membuat dirinya terpukul dan mulai menyelidiki barang-barang peninggalan sang ayah, salah satunya sebuah kunci di dalam amplop kecil bertuliskan “Black”. Pikirnya, “Jika ada kunci pasti ada gemboknya, saya akan cari kunci apakah ini?”

Singkat cerita, dimulailah petualangan mencari siapa BLACK? Buku telepon menjadi panduan untuk mendapatkan daftar 472 orang yang bernama terkandung unsur “Black” di New York. Anggap saja nama “Black” di US seperti nama Budi di Indonesia, tentu saja ada buanyyyyyaaaaaakkk sekali si Budi, Budiman, Budiharjo, Budiati, Sribudi, Budi Wijaya, Budi Jaya, Budi Kusuma, Budi Nataraharja, Budi Kuswoyo… 

Diawali dengan Abby Black, seorang wanita kulit hitam berusia 48 tahun yang sedang bersedih hati karena problem pernikahan, kemudian berlanjut dengan ‘Black-black’ yang lain. Oskar yang merencanakan hanya 6 menit durasi menemui seorang Black pada praktiknya dia bisa berlama-lama berinteraksi.

Saya mendapat aha! dari perjalanan pencarian Mr/Mrs Black ini. Nama boleh sama… tapi karakteristik dan permasalahan hidup bisa berbeda-beda. Benang merahnya adalah dunia ini tidak seragam, hidup ini tidak polos begitu saja, manusia bukan robot dengan satu bahasa program untuk semua. Setiap orang UNIK. Setiap orang punya takaran problema yang dihadapinya. 


Hellooooo… siapa yang sangka di balik senyum kakek-nenek-ayah-ibu-anak/cucu di sebuah foto keluarga di atas kanvas ukuran 1x2 meter ada permasalah pelik perebutan tahta perusahaan? Atau di balik balutan kostum mewah rancangan designer ternama ada pergumulan batin yang hebat, atau di balik tokoh yang beriklan “Say NO pada korupsi” ada peperangan nurani atas praktik kotor yang selama ini dilakukan.

Pada saat kita menghadapi sebuah masalah, apakah mampir pemikiran “rumput tetangga terlihat lebih hijau”? atau “mengapa saya berantakan dan yang lain baik-baik saja”?  

Akhir pekan ini, saat kita merasa problem saya lebih besar dari pada yang lain dan mulai ‘self-pity’ (mengasihani diri sendiri, merasa tidak adil), izinkan saya berkata “sotoy (=sok tahu) kah kita?” 
Dan saya sangat mempercayai bahwa Tuhan memberi izin kita mengalami permasalahan yang tidak melebihi kekuatan kita, setuju? Dosisnya sudah pas untuk membuat kita lebih kuat.
Jia yooooo..

giokniwati 
SWOT | Speaker Writer Observer Trainer
0811881610
https://giokni.blogspot.com



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

WANT TO KNOW

ANCORA IMPARO - I AM STILL LEARNING

URIP IKU URUP (HIDUP ITU MENYALA, BAWA HANGAT & CAHAYA)