PAROCHIAL

❤️💡My Simple Thought, 30 June 2018


PAROCHIAL (baca: pereu kiyel)
yang artinya “having a limited or narrow outlook or scope’ atau bahasa sehari-harinya “cupek”, “sempit pandangan”

Saya mau tulis apa? 
Kamis (21/06) pagi dalam perjalanan memberi consulting ke client, saya dan suami bercakap di mobil… diawali dari kalimat sederhana, “Wah, hari ini Pak Jokowi ulang tahun nih..”
Kemudian 25 Juni saya menulis pesan tentang “Gunakan hak suara untuk pilih kepala daerah” dan kemarin (29/06) adalah HUT Pak Ahok.

Saya lanjutkan… perbincangan saya dan suami mulai serius…, saya bilang, “Kita happy banget ya.. punya orang kayak Pak Jokowi, Ahok yang punya keberanian untuk bersih-bersih.”
“Musuh mereka (Jokowi-Ahok) tuh kayak di materi training kita tentang resistant people saat terjadi perubahan… yang PEROCHIAL SELF INTEREST, cupek… mikir pendek.”
Saya terus berceloteh…
“Fokusnya pada kejayaan, kenyamanan mereka sendiri pada saat ini. Padahal, jika bebersihnya sudah dimulai saat ini, dampak riilnya saja gradual (bertahap), khan… tapi paling enggak.. generasi cucu kita sudah mulai berasa perubahan baiknya. Saat itu Indonesia mungkin sudah rapi kayak Singapura sekarang. Kita invest dari sekarang.”

lanjut…
“Lha, yang sekarang ini  kok yaa.. orang-orang itu ngga mikir ke depan yaaa.. seperti mereka masa bodoh dengan anak-cucu mereka yang akan terus hidup di Indonesia”, mulai muncul suara lain.. “Ya, jangan-jangan mereka memang mau ambil untung pribadi/kelompok sekarang dan kemudian tidak peduli … entah hijrah ke negara lain-karena sudah punya modal-dan tinggalkan Indonesia.”

Saya jadi ingat calon sopir yang kami interview, katanya, ”Saya tadinya kerja sama orang Cina.. asli Cina, Bu, ngomong Indonesia aja ngga lancar.. dia masukin hp-hp ilegal, lumayan Bu.. gaji saya, sering dikasih handphone juga.. tapi sekarang mereka sudah balik lagi ke Cina, wong SEJAK JAMAN JOKOWI ini sudah ketat, sudah ngga bisa begitu-begituan lagi.” Oya.. calon sopir ini tidak kami terima dengan alasan yang sangat jelas, yaitu “past performance-nya berkompromi dengan masalah integritas. Tapi kami dapat “aha!” tentang ketegasan pemerintahan Pak Jokowi.
Lalu tentang pasukan oranye-nya jaman Pak Ahok, "Sekarang got-got di dalam bersih. Bukti nyata kerjanya ada. Di situ sudah jelas. Dengan apresiasi Pak Ahok, (kami) berterima kasih sudah dianggap," kata Sigit. (Kompas.com, 03/03/2017)

Kemarin Pak Ahok ulang tahun, saya enggan browsing socmed atau internet, saya kuatir menangis dan sekarang saat mulai menulis ini pun mata sudah berat digelayuti air yang mau tumpah.  
Jika ada kelemahan pejabat, maukah kita bijaksana untuk menimbang dan menakarnya… memang tidak mudah, atau kita pakai cara lain, yaitu “alasan apa saya membencinya? sungguh-sungguh murni karena faktor kinerja atau hanya kebencian semata atau adanya agenda untuk kepentingan sendiri?”

Saya membangun positive state… “Ahhh… dunia sudah tahu bahwa di Indonesia pernah ada pejabat gagah berani dan bahkan sekarang sedang digoncang luar biasa.” 
dan “Manusia punya hati nurani yang sesungguhnya di dalamnya bersuara jujur yaitu mengapresiasi tindakan baik para pejabat ini, hanya mungkin mereka tertekan oleh sekeliling entah keluarga entah komunitasnya.” Untuk yang terakhir, pikiran saya mulai berteriak, “hei… jadi manusia merdeka, dong.. yang punya pilihan, bukan korban yang dipaksa.” 

SELAMAT ULANG TAHUN, PEMIMPIN HEBAT, PAK JOKOWI dan PAK AHOK.
Teman-teman yang pro PEJABAT BERSIH, tetap semangat… lakukan terbaik yang bisa dilakukan. Jangan ikutan cara kotor, jangan jadi penyebar hoax.
Teman-teman yang masih parochial, yuk.. dengarkan kejujuran hati yang paliiiiiiing dalaaaaaammm.


Giokni
Mau baca tulisan lainnya? Visit my blog 

https://giokni.blogspot.com

Comments

Popular posts from this blog

MAYA ANGELOU

ANCORA IMPARO - I AM STILL LEARNING

MELAKUKANNYA DARI DEKAT