BACANG/KWEECANG di Hari PEH CUN

❤️💡My Simple Thought, 18 June 2018

BACANG/KWEECANG di Hari PEH CUN

Hari ke-5 bulan ke-5 penanggalan Cina (lunar) dan jatuh pada 18 Juni tahun ini adalah hari Peh Cun. Apakah itu? 
Sekarang dirayakan dengan Festival Perahu Naga di banyak kota, lalu makanan khas yang dibuat adalah Bacang/Kweecang. Sejarahnya… wah, seruuu.. kisah dari zaman 7 kerajaan di Tiongkok kuno, seorang patriot yang wafat dan konon jenazahnya dibuang ke sungai sehingga rakyat yang mencintainya menyusuri sungai dengan perahu-perahu mereka dengan harapan dapat menemukan si jasad. Orang-orang melempar banyak bacang/kweecang agar ikan lebih memilih makan makanan itu daripada tubuh sang pahlawan.

Ahh.. tapi saya sedang ingin menulis tentang BACANG/KWEECANG-nya. 
Sesungguhnya banyak dari kita sudah tidak asing dengan bacang, makanan dengan bentuk segitiga tapi tiga dimensi (limas?) dan bukan seperti onigiri yang pipih. Saat disantap sudah jadi segitiga 1000 dimensi karena ada seribu rasa (versi lebay). Teman saya jual 1 buah Rp 50 ribu karena komplit isinya. Wahh, setelah ini bacang akan laris dan harga bisa naik, nihhh.. hehehe.
Bahan utamanya ketan atau beras, diisi dengan berbagai pilihan, ada daging, sosis, jamur hioko, biji lotus, kacang tanah, telor asin, dibungkusnya dengan daun bambu. Lalu apakah kweecang? dia temannya bacang, ukurannya mini 1/4 dari bacang normal, bahan ketan, tanpa isi, berwarna kuning mengkilap, sudah tidak ada bentuk bulir ketannya, biasa dimakan dengan dicocol ke gula merah cair. Semalam saya baru mendapat update rincian proses yang mentransformasi bahan-bahan itu menjadi segitiga seribu dimensi ini. Teknik membungkus butuh keterampilan tingkat tinggi, diiikat dengan benang kasur atau tali rafia, longgar sedikit maka kacaulah seisinya.. buyarrr.. Jadi, jika dibilang “body kok kayak bacang” … senyum saja…artinya singsetttt. Piiisss

Sudah mulai terbayang kerumitannya, bagaimana teknik memasaknya? 
Piuuffhhh… mari simak. 
Ketan perlu direndam sebelum hari H, bahkan untuk kweecang butuh 2 hari! JIka mau mendapat hasil terbaik.
Mulailah tahap menaruh ketan dan isinya ke dalam daun bambu dengan bentuk piramida yang lancip-lancip ujungnya (kalau tidak lancip jadinya lontong atau arem-arem qiqiqi), lalu ikat kuat. Bacang/kweecang mentah direbus dalam air panas yang harus selalu merendamnya selama 6 (ENAM, saya tidak salah tekan keypad) jam (bukan menit)!!!
Sahabat saya—Aurelia Nony—adalah ratu baking & cooking yang memiliki bakat bawaan ditambah pengalaman dibesarkan oleh Mama yang jago masak dan ditambah lagi dia rajin menimba ilmu sekaligus mengajar—dia menceritakan betapa bacang (terlebih kweecang) adalah SESUATU, bukan makanan biasa. Jika dia sedang buka PO, ratusan bacang/kweecang dibuatnya hingga tulang belikat serasa remuk redam (ini fakta, gak lebay).

Dari penjelasannya, saya tarik bahan-bahan non fisik yang diperlukan untuk membuatnya, simak…

  • CINTA (passion), tidak ada cinta tidak mungkin orang mau melakoni proses panjang ini
  • SABAR (patience), tidak sabar… wah, ketan bisa masih mentah di sana sini
  • TERAMPIL (skill), tidak terampil maka bentuknya bisa jadi beraneka rupa tak jelas identitas
  • ULET (persistence), bayangkan merebus 6 jam jika tidak rajin menuang air panas kembali maka kukusan gosong bokkkk
  • KERJA KERAS (hardwork), butuh tenaga lho, bolak-balik menuang air; bikin bacang/kweecang tidak mungkin 1-2 buah saja khan..
  • KETAHANAN (endurance), melewati 2 hari plus 6 jam bukan waktu yang pendek, bukan?

Jika direnungkan… FORMULA SUKSES membuat bacang/kweecang sama seperti formula sukses dalam hidup, betul?
Semoga sejak tahu hal di atas, saat makan bacang/kweecang…
  • hayati dan syukuri, makan pelan-pelan
  • apresiasi pembuatnya, so.. ngga usah nawar keterlaluan, qiqiqiqi, pedagang bakcang/kweecang senang nih..
  • ingat kembali bahan non-fisik sebagai formula sukses dalam semua hal, termasuk cari jodoh

Sepertinya tulisan saya kali ini agak campur sari, ada sejarah, ada resep masak, ada filosofi, ada lucu dikit.
Happy makan bacang/kweecang, bagi yang muslim cek dulu fakta halalnya, yaaa… 

Note: Saya lebih suka kweecang dan kemarin saya nemu 3 buah di penjual jajan basah, hari ini jangan-jangan ada malaikat yang akan menjelma jadi Bapak **Send dan mengklakson di depan pintu pagar. Ngarep.com


giokniwati 
SWOT | Speaker Writer Observer Trainer
0811881610

giokniwati@yahoo.com

Comments

Popular posts from this blog

WANT TO KNOW

ANCORA IMPARO - I AM STILL LEARNING

URIP IKU URUP (HIDUP ITU MENYALA, BAWA HANGAT & CAHAYA)